Sejarah Sebukit ( Kab. Mempawah )
Makam Opu Daeng Manambon Wisata Sejarah yang Butuh Sentuhan Serius
Bukit yang berada sekitar 10 Km dari Kota Mempawah, dulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Mempawah. Wajar bila kompleks Sebukit Rama di sebut-sebut sebagai saksi, sekaligus bukti sejarah Kerajaan Mempawah. Sebab di tempat itu ditemukan bukti sejarah seperti Batu Tempat Semedi, Tongkat Kayu Belian, Kolam Batu Berbentuk Teratai, serta Prasasti Balai Pertemuan.
Namun sangat disayangkan perawatan, pengelolaan dan perhatian pemerintah daerah Kabupaten Pontianak belum maksimal. Kalau dikelola dengan baik, selain menjadi peninggalan sejarah, makam Opu Daeng Manambon, juga bisa menjadi objek wisata sejarah yang bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung disana, apalagi didukung wisata alam yang sangat menarik.
Memang masih banyak pembenahan dan perbaikan yang harus dilakukan untuk menjaga situs sejarah tersebut, dari kerusakan akibat factor alam, maupun manusia.
Contohnya salah satu panglima kerajaan Mempawah, Gentar Alam, yang mana diceritakan masyarakat penjaga pintu masuk kerajaan Mempawah, terletak dipinggir tebing. Dimana makam terus sempat akan runtuh, dikarenakan tanah dipinggiran tebing runtuh, beruntung ada darmawan yang mau menyumbangkan dana agar tebing tersebut dirambat beton.
“Kalau saja, tidak cepat dirambat beton, kemungkinan makam ini sudah roboh. Beruntung ada donatur menyumbang. Kita harus memperjuangan agar situs sejarah Kota Mempawah dapat terawat dan terjaga dengan baik. Seperti jalan menunju ke makam Panglima Gentar Alam, seharusnya dirambat beton, dan beberpa lokasi lainnya seperti bekas tongkat kayu belian, yang selalu dikikis pengujung, apa perlu dipugar, sehingga tidak ada tangan jahil yang merusaknya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda