div.fullpost {display:none;}

15 Nov 2009

test

test aja bah


Read more!

12 Nov 2009

Tempat Penyewaan SpitBot

Di Lokasi Makam Opu Daeng Manambon ada penyewaan sampan dan SpitBot yang biasa di gunakan untuk memancing di sekitar sui. mempawah. bagi yang punya hobby dan sekedar melepas lelah ada baiknya kunjungi Sebukit yang berjaraj kurang lebih 10 Km dari Kota Mempawah.

Read more!

Sungai Mempawah Menjadi Objek Pariwisata

Terutama bagi yang hobby memancing, apalagi berbagai jenis ikan air tawar dan udang galah sangat mudah di dapat di aliran Sungai Mempawah. Apalagi didukung potensi wisata lainnya, seperti Pantai Kijing, Pulau Temajo, Pantai Penibung, Keraton Amantubillah, Makam daeng Manambon, serta acara festival budaya seperti robo-robo.

Kita akan melirik Sungai Mempawah menjadi daerah tujuan wisata. Kita lihat banyak orang datang dari luar Kabupaten Pontianak datang untuk memancing di Sungai

Mempawah. Bahkan masyarakat yang berada di pinggiran sungai, juga mendapat keuntungan dengan menyewakan sampan-sampan mereka kepada para pemancing. Untuk itu, potensi seperti ini, harus digarap secara optimal," katTidak sedikit penduduk yang memiliki hobby sekaligus menjadikan pekerjaan sehari-hari dari memancing, kondisi alam yang masih asli, suara burung, membuat perasaan dan pikiran menjadi segar.

"Di perhuluan sungai daerah tenang, udara membuat kita betah berlama-lama disana.
Tapi dirinya sangat menyayangkan, kondisi Sungai Mempawah saat ini sudah mulai tercemar.

Disebabkan adanya aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI), apalagi masyarakat menangkap ikan dan udang dengan tuba, semakin merusak habitat hidup diperairan, bahkan bisa memutus rantai kehidupan habitat perairan tersebut.

Sekarang " kondisi Sungai Mempawah " tidak seperti dulu, kondisi perairan sudah mulai tercemar, maka kita minta adanya kesadaran bersama menjaga kelesatrian Sungai Mempawah.

Mengenai Sungai Mempawah menjadi objek wisata harus dijadikan paket wisata menyusuri Sungai Mempawah, serta legenda berdirinya kerajaan Mempawah.

Dikembangkannya objek wisata Sungai Mempawah, tentunya akan memberikan kontribusi PAD, serta membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Apalagi dibangun warung-warung terapung di tepian Sungai Mempawah, seperti di Jembatan Kuning Mempawah.

Read more!

Flora- Fauna

Secara keseluruhan keanekaragaman hayati di area studi digambarkan dengan terdapatnya 71 Jenis Tumbuhan yang termasuk dalam 33 Familia; dan 31 Jenis Fauna yang termasuk dalam 5 Kelas. Jenis–jenis tersebut tersebar pada 4 Unit Pengamatan (I, II, III, IV) pada 2 Zona Ekologi di sebelah Selatan dan Utara Sungai Mempawah.

Pada zona di sebelah Selatan sungai Mempawah terdapat 30 jenis tumbuhan di Unit Pengamatan I dan 47 di Unit Pengamatan II. Di kedua Unit ini menunjukkan kecenderungan terdapatnya vegetasi tingkat semai dan tumbuhan bawah yang lebih banyak dibanding pohon. Fauna yang dijumpai di zona ini sebanyak 15 jenis di Unit Pengamatan I dan 22 jenis di Unit Pengamatan II.

Pada zona di sebelah Utara sungai Mempawah terdapat 48 jenis tumbuhan di Unit Pengamatan IV dan 24 di Unit Pengamatan III. Di kedua Unit ini menunjukkan kecenderungan terdapatnya vegetasi tingkat Pohon yang lebih banyak dibanding semai dan tumbuhan bawah. Fauna yang dijumpai di zona ini sebanyak 19 jenis di Unit Pengamatan IV dan 10 jenis di Unit Pengamatan III.


Di antara tumbuhan dan fauna yang ditemukan tersebut terdapat jenis-jenis yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 1999 tanggal 27 Januari 1999, yaitu : Kantong Semar (Nepenthes) di Unit Pengamatan I dan II; Raja Udang Erasia (Alcedo atthis) di Unit Pengamatan II dan IV; Raja Udang Meninting (Alcedinidae sp.) di Unit Pengamatan IV; Trinil Tutul (Tringa erythopus) di Unit Pengamatan III.

Read more!

Perairan Sungai Mempawah

Di Sungai Mempawah ini dari hilir sampai ke hulu, terdapat beberapa zona (relung) yang menunjukkan distribusi jenis yang berbeda. Di daerah Sebukit ke bawah, biasanya didapati banyak udang, ikan Tapah, Kelabau, tetapi ikan Baung agak kurang. Di daerah Sebukit – Telayar, banyak didapati ikan Tapah, Baung (kuning dan putih), Kelabau, Lais Tunggul (langkik), Tengadak, Udang juga ada, tetapi tidak banyak. Di daerah Telayar ke atas, banyak didapati ikan Buing, Kebali, Tengadak, Baung, dan Tapah. Ikan Belidak juga ditemui hampir di seluruh zona.

Di belakang perkampungan Telayar terdapat area yang disebut Danau Sungai Tebu yang merupakan tempat berkembang biaknya berbagai jenis ikan. Cerita yang berkembang di masyarakat danau ini tidak boleh diganggu, dan tempat ini satu-satunya tempat yang tidak bisa dituba, tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya, biasanya orang yang menuba di danau ini selalu gagal tidak mendapatkan apa-apa. Di situlah pernah terjadi ada orang berburu, menyeberang peairan dan disambar buaya.

Di perairan sekitar Telayar khususnya pada saat musim “sanggat” yang jatuh pada bulan Oktober-Nopember, biasanya ikan tapah dan juga ikan-ikan lain seperti Lais, Selangke, Toman, Siluk, dari arah hilir akan naik untuk mencari danau-danau dengan tujuan untuk menghempaskan badan dan memecahkan telur, setelah itu kembali turun lagi ke hilir. Sanggat adalah istilah lokal yang artinya “musim air besar”, istilah yang juga digunakan di daerah Ngabang, Sintang, dan Kapuas Hulu.

Selain danau sungai tebu, juga terdapat tempat-tempat lain : Bantanan di bawah kuala Sangking, Sungau Ungun, yang merupakan habitat ikan dan satwa lain seperti buaya, labi-labi, dll.



Read more!

11 Nov 2009

Kondisi Sungai dan Alam

Sejarah Singkat

Kabupaten Pontianak adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Mempawah. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 18.171,20 km² dan berpenduduk sebesar kurang lebih 500.000 jiwa.
Kabupaten Pontianak
Lambang Kabupaten Pontianak

Peta lokasi Kabupaten Pontianak
Koordinat : -
Motto : -
Provinsi Kalimantan Barat
Ibu kota Mempawah
Luas 18.171,20 km²
Penduduk
· Jumlah ± 500.000
· Kepadatan - jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan -
· Desa/kelurahan -
Dasar hukum -
Tanggal -
Bupati H. Ria Norsan
Kode area telepon 0561
DAU -

Kondisi Alam

Iklim di kalimantan barat beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara 26,0 s/d 27,0.kelembapan rata-tara antara 80% s/d 90%.

Read more!

8 Nov 2009

Sejarah Sebukit ( Kab. Mempawah )

Makam Opu Daeng Manambon Wisata Sejarah yang Butuh Sentuhan Serius

Bukit yang berada sekitar 10 Km dari Kota Mempawah, dulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Mempawah. Wajar bila kompleks Sebukit Rama di sebut-sebut sebagai saksi, sekaligus bukti sejarah Kerajaan Mempawah. Sebab di tempat itu ditemukan bukti sejarah seperti Batu Tempat Semedi, Tongkat Kayu Belian, Kolam Batu Berbentuk Teratai, serta Prasasti Balai Pertemuan.

Namun sangat disayangkan perawatan, pengelolaan dan perhatian pemerintah daerah Kabupaten Pontianak belum maksimal. Kalau dikelola dengan baik, selain menjadi peninggalan sejarah, makam Opu Daeng Manambon, juga bisa menjadi objek wisata sejarah yang bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung disana, apalagi didukung wisata alam yang sangat menarik.

Memang masih banyak pembenahan dan perbaikan yang harus dilakukan untuk menjaga situs sejarah tersebut, dari kerusakan akibat factor alam, maupun manusia.

Contohnya salah satu panglima kerajaan Mempawah, Gentar Alam, yang mana diceritakan masyarakat penjaga pintu masuk kerajaan Mempawah, terletak dipinggir tebing. Dimana makam terus sempat akan runtuh, dikarenakan tanah dipinggiran tebing runtuh, beruntung ada darmawan yang mau menyumbangkan dana agar tebing tersebut dirambat beton.

“Kalau saja, tidak cepat dirambat beton, kemungkinan makam ini sudah roboh. Beruntung ada donatur menyumbang. Kita harus memperjuangan agar situs sejarah Kota Mempawah dapat terawat dan terjaga dengan baik. Seperti jalan menunju ke makam Panglima Gentar Alam, seharusnya dirambat beton, dan beberpa lokasi lainnya seperti bekas tongkat kayu belian, yang selalu dikikis pengujung, apa perlu dipugar, sehingga tidak ada tangan jahil yang merusaknya.

Read more!